Newest Post
Nama : Anjas Fadly
Nim : 1740510022
Dosen Pengampu : Primi Rohimi, S.Sos. M.S.I
Nim : 1740510022
Dosen Pengampu : Primi Rohimi, S.Sos. M.S.I
Sebelum kita
belajar Sejarah Bahasa Indonesia.Kita perlu mengetahui apa itu Sejarah dan
Bahasa Indonesia.
Sejarah
(bahasa Yunani: ἱστορία, historia,
yang berarti "penyelidikan, pengetahuan yang diperoleh melalui
penelitian") adalah studi tentang masa lalu, khususnya bagaimana kaitannya
dengan manusia.Dalam bahasa Indonesia
sejarah babad, hikayat, riwayat, atau tambo
dapat diartikan sebagai kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada
masa lampau atau asal usul (keturunan)silsilah, terutama bagi raja-raja yang
memerintah.Ini adalah istilah
umum yang berhubungan dengan peristiwa masa lalu serta
penemuan,koleksi,organisasi dan penyajian informasi mengenai peristiwa.
Bahasa
Indonesia adalah bahasa Melayu yang dijadikan sebagai bahasa resmi Republik Indonesiadan bahasa persatuan bangsa Indonesia.Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya
setelah Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya
konstitusi. Di Timor Leste, bahasa Indonesia berstatus sebagai bahasa kerja.Dari sudut pandang linguistik, bahasa Indonesia adalah salah satu dari banyak ragam bahasa Melayu.Dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu
Riau (wilayah Kepulauan Riau sekarang)dari
abad ke-19. Dalam perkembangannya ia mengalami perubahan akibat penggunaanya
sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses
pembakuan sejak awal abad ke-20. Penamaan "Bahasa Indonesia" diawali
sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, untuk
menghindari kesan "imperialisme bahasa" apabila nama bahasa Melayu
tetap digunakan.Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa Indonesia saat ini
dari varian bahasa Melayu yang digunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya. Hingga
saat ini, Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan
kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.
Nah,Kita sekarang sudah
mengerti tentang apa itu Sejarah dan Bahasa Indonesia.Sekarang kita akan belajar Sejarah Bahasa Indonesia.
Sejarah Bahasa Indonesia
Bahasa merupakan salah satu unsur identitas nasional. Bahasa
dipahami sebagai sarana berinteraksi manusia. Di Indonesia terdapat beragam
bahasa daerah yang mewakili banyaknya suku-suku bangsa atau etnis.
Setelah kemerdekaan, bahasa Indonesia ditetapkan sebagai
bahasa nasional. Bahasa Indonesia dahulu dikenal dengan bahasa melayu yang
merupakan bahasa penghubung antar etnis yang mendiami kepulauan nusantara.
Selain menjadi bahasa penghubung antara suku-suku, bahasa melayu juga menjadi
bahasa transaksi perdagangan internasional di kawasan kepulauan nusantara yang
digunakan oleh berbagai suku bangsa Indonesia dengan para pedagang asing.
Telah dikemukakan pada beberapa kesempatan, mengapa bahasa
melayu dipilih menjadi bahasa nasional bagi negara Indonesia yang merupakan
suatu hal yang menggembirakan.
Dibandingkan dengan bahasa lain yang dapat dicalonkan
menjadi bahasa nasional, yaitu bahasa jawa (yang menjadi bahasa ibu bagisekitar
setengah penduduk Indonesia), bahasa melayu merupakan bahasa yang kurang
berarti. Di Indonesia, bahasaitu diperkirakan dipakai hanya oleh penduduk
kepulauan Riau, Linggau dan penduduk pantai-pantai diseberang Sumatera. Namun
justru karena pertimbangan itu jualah pemilihan bahasa jawa akan selalu
dirasakan sebagai pengistimewaan yang berlebihan.
Alasan kedua, mengapa bahasa melayu lebih berterima dari
pada bahasa jawa, tidak hanya secara fonetis dan morfologis tetapi juga secara
reksikal, seperti diketahui, bahasa jawa mempunyai beribu-ribu morfen leksikal
dan bahkan beberapa yang bersifat gramatikal.
Faktor yang paling penting adalah juga kenyataannya bahwa bahasa melayu mempunyai sejara yang panjang sebagai ligua France.
Faktor yang paling penting adalah juga kenyataannya bahwa bahasa melayu mempunyai sejara yang panjang sebagai ligua France.
Dari sumber-sumber China kuno dan kemudian juga dari sumber
Persia dan Arab, kita ketahui bahwa kerajaan Sriwijaya di sumatera Timur paling
tidak sejak abad ke -7 merupakan pusat internasional pembelajaran agama Budha
serta sebuah negara yang maju yang perdagangannya didasarkan pada perdagangan
antara Cina, India dan pulau-pulau di Asia Tenggara. Bahas melayu mulai dipakai
dikawasan Asia Tenggara sejak Abad ke-7. bukti-bukti yang menyatakan itu adalah
dengan ditemukannya prasasti di kedukan bukit karangka tahun 683 M (palembang),
talang tuwo berangka tahun 684 M (palembang), kota kapur berangka tahun 686 M
(bukit barat), Karang Birahi berangka tahun 688 M (Jambi) prasasti-prasasti itu
bertuliskan huruf pranagari berbahasa melayu kuno.
Bahasa melayu kuno itu hanya dipakai pada zaman sriwijaya
saja karena di jawa tengah (Banda Suli) juga ditemuka prasasti berangka tahun
832 M dan dibogor ditemukan prasasti berangka tahun 942 M yang juga menggunakan
bahasa melayu kuno.
Pad zaman Sriwijaya, bahasa melayu dipakai sebagai bahasa kebudayaan , yaitu bahasa buku pelajaran agama Budha. Bahasa melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan antar suku di Nusantara. Bahasa melayu dipakai sebagai bahasa perdagangan, baik sebagai bahasa yang digunakan terhadap para pedagang yang datang dari luar nusantara. Informasi dari seorang ahli sejara China I-Tsing yang belajar agama Budha di Sriwijaya, antara lain menyatakan bahwa di Sriwijay ada bahasa yang bernama Koen Loen (I-Tsing : 63-159), Kou Luen (I-Tsing : 183), K’ouen loven (Ferrand, 1919), Kw’enlun (Ali Syahbana, 1971 : 0001089), Kun’lun (parnikel, 1977 : 91), K’un-lun (prentice 1978 : 19), ayng berdampingan dengan sanskerta.
Pad zaman Sriwijaya, bahasa melayu dipakai sebagai bahasa kebudayaan , yaitu bahasa buku pelajaran agama Budha. Bahasa melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan antar suku di Nusantara. Bahasa melayu dipakai sebagai bahasa perdagangan, baik sebagai bahasa yang digunakan terhadap para pedagang yang datang dari luar nusantara. Informasi dari seorang ahli sejara China I-Tsing yang belajar agama Budha di Sriwijaya, antara lain menyatakan bahwa di Sriwijay ada bahasa yang bernama Koen Loen (I-Tsing : 63-159), Kou Luen (I-Tsing : 183), K’ouen loven (Ferrand, 1919), Kw’enlun (Ali Syahbana, 1971 : 0001089), Kun’lun (parnikel, 1977 : 91), K’un-lun (prentice 1978 : 19), ayng berdampingan dengan sanskerta.
Yang dimaksud dengan Koen-Luen adalah bahasa perhubungan
(lingua france) dikepulauan nusantara, yaitu bahasa melau. Perkembangan dan
pertumbuhan bahasa melayu tampak makin jelasa dari, peninggalan-peninggalan
kerajaan islam, baik yang berupa batu tertulis, seperti tulisan pada batu nisan
di Minye Tujah, Aceh, berangka tahun 1380 M, maupun hasil-hasil susastra (abad
ke-16 dan ke-17), seperti syair Hamzah Fansuri, hikayat raja-raja Pasai,
sejarah melayu, Tajussalatin dan Bustanussalatin. Bahasa melayu menyebar
kepelosok nusantara bersama dengan menyebarnya agama islam diwilayah nusantara
bahasa melayu mudah diterima oleh masyarakat nusantara sebagai bahasa
perhubungan antara pulau, antara suku, antara pedagang, antar bangsa, dan antar
kerajaan karena bahasa melayu tidak mengenal tutur.
Pada tahun 1928 bahasa melayu mengalami perkembangan yang
luar biasa. Pada tahun tersebut para tokoh pemuda dari berbagai latar belakang
suku dan kebudayaan menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan Indonesia,
keputusan ini dicetuskan melalui sumpah pemuda. Dan baru setelah kemerdekaan
Indonesia tepatnya pada tanggal 18 Agustus Bahasa Indonesia diakui secara
Yuridis.
Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu, sebuah bahasa
Austronesia yang digunakan sebagai lingua franca (bahasa pergaulan) di
Nusantara kemungkinan sejak abad-abad awal penanggalan modern. Bentuk bahasa
sehari-hari ini sering dinamai dengan istilah Melayu Pasar. Jenis ini
sangat lentur, sebab sangat mudah dimengerti dan ekspresif, dengan toleransi
kesalahan sangat besar dan mudah menyerap istilah-istilah lain dari berbagai
bahasa yang digunakan para penggunanya.
Bentuk
yang lebih resmi, disebut Melayu Tinggi yang pada masa lalu digunakan
oleh kalangan keluarga kerajaan di sekitar Sumatera, Jawa, dan Semenanjung
Malaya. Bentuk bahasa ini lebih sulit karena penggunaannya sangat halus, penuh
sindiran, dan tidak seekspresif Bahasa Melayu Pasar.
Pemerintah
kolonial Belanda melihat kelenturan Melayu Pasar dapat mengancam keberadaan
bahasa dan budaya. Belanda berusaha meredamnya dengan mempromosikan bahasa
Melayu Tinggi, diantaranya dengan penerbitan karya sastra dalam Bahasa Melayu
Tinggi oleh Balai Pustaka. Tetapi Bahasa Melayu Pasar sudah digunakan oleh
banyak pedagang dalam berkomunikasi.
Sumber
Bahasa Indonesia
Sejarah
tumbuh dan berkembangnya Bahasa Indonesia tidak lepas dari Bahasa Melayu.
Dimana Bahasa melayu sejak dahulu telah digunakan sebagai bahasa perantara
(lingua franca) atau bahasa pergaulan. Bahasa melayu tidak hanya digunakan di
Kepulauan Nusantara, tetapi juga digunakan hampir diseluruh Asia Tenggara. Hal
ini diperkuat dengan ditemukannya Prasasti-prasasti kuno dari kerjaan di
indonesia yang ditulis dengan menggunakan Bahasa Melayu. Dan pasa saat itu
Bahasa Melayu telah Berfungsi Sebagai :
- Bahasa Kebudayaan yaitu bahasa buku-buku yang berisi aturan-aturan hidup dan satra
- Bahasa Perhubungan (Lingua Franca) antar suku di Indonesia
- Bahasa Perdagangan baik bagi suku yang ada di indonesia mapupun pedagang yang berasal dari luar indonesia.
- Bahasa resmi kerajaan.
Jadi
jelashlah bahwa bahasa indonesia sumbernya adalah bahasa melayu.
Peresmian
Nama Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai bahasa nasional
pada saat Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Penggunaan bahasa Melayu
sebagai bahasa nasional merupakan usulan dari Muhammad Yamin, seorang
politikus, sastrawan, dan ahli sejarah. Dalam pidatonya pada Kongres Nasional
kedua di Jakarta, Yamin mengatakan bahwa : “Jika mengacu pada masa depan
bahasa-bahasa yang ada di Indonesia dan kesusastraannya, hanya ada dua bahasa
yang bisa diharapkan menjadi bahasa persatuan yaitu bahasa Jawa dan Melayu.
Tapi dari dua bahasa itu, bahasa Melayulah yang lambat laun akan menjadi bahasa
pergaulan atau bahasa persatuan.
Secara Sosiologis kita bisa mengatakan bahwa Bahasa
Indonesia resmi di akui pada Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Hal ini
juga sesuai dengan butir ketiga ikrar sumpah pemuda yaitu “Kami putra dan putri
Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.” Namun
secara Yuridis Bahasa Indonesia diakui pada tanggal 18 Agustus 1945 atau
setelah Kemerdekaan Indonesia.
Mengapa
Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa Indonesia.
Penyebutan pertama istilah “Bahasa Melayu” sudah dilakukan
pada masa sekitar 683-686 M, yaitu angka tahun yang tercantum pada beberapa
prasasti berbahasa Melayu Kuno dari Palembang dan Bangka. Prasasti-prasasti ini
ditulis dengan aksara Pallawa atas perintah raja Sriwijaya, kerajaan maritim
yang berjaya pada abad ke-7 sampai ke-12. Wangsa Syailendra juga meninggalkan
beberapa prasasti Melayu Kuno di Jawa Tengah. Keping Tembaga Laguna yang
ditemukan di dekat Manila juga menunjukkan keterkaitan wilayah itu dengan
Sriwijaya.
Berbagai
batu bertulis (prasasti) yang ditemukan itu seperti:
- Prasasti Kedukan Bukit di Palembang, tahun 683.
- Prasasti Talang Tuo di Palembang, tahun 684.
- Prasasti Kota Kapur di Bangka Barat, tahun 686.
- Prasasti Karang Brahi antara Jambi dan Sungai Musi, tahun 688.
Yang kesemuanya beraksara Pallawa dan bahasanya bahasa
Melayu Kuno memberi petunjuk bahwa bahasa Melayu dalam bentuk bahasa Melayu
Kuno sudah dipakai sebagai alat komunikasi pada zaman Sriwijaya.
Prasasti-prasasti lain yang bertulis dalam bahasa Melayu Kuno
juga terdapat di:
- Jawa Tengah: Prasasti Gandasuli, tahun 832, dan Prasasti Manjucrigrha.
- Bogor: Prasasti Bogor, tahun 942.
Kedua prasasti di pulau Jawa itu memperkuat pula dugaan
bahwa bahasa Melayu Kuno pada saat itu bukan saja dipakai di Sumatra, melainkan
juga dipakai di Jawa.
Penelitian linguistik terhadap sejumlah teks menunjukkan
bahwa paling sedikit terdapat dua dialek bahasa Melayu Kuno yang digunakan pada
masa yang berdekatan.
Ada
empat faktor yang menyebabkan bahasa Melayu diangkat menjadi bahasa Indonesia
yaitu :
- Bahasa melayu sudah merupakan lingua franca di Indonesia, bahasa perhubungan dan bahasa perdangangan.
- Sistem bahasa Melayu sederhana, mudah dielajari karena dalam bahasa melayu tidak dikenal tingkatan bahasa (bahasa kasar dan bahasa halus).
- Suku jawa, suku sunda dan suku suku yang lainnya dengan sukarela menerima bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional
- Bahasa melayu mempunyai kesanggupan untuk dipakai sebagai bahasa kebudayaan dalam arti yang luas.
Peristiwa-Peristiwa
Penting Yang Berkaitan Dengan Bahasa Indonesia.
Peristiwa-peristiwa penting yang berkaitan dengan
perkembangan bahasa Indonesia dapat dirinci sebagai berikut :
- Tahun 1801 disusunlah ejaan resmi bahasa Melayu oleh Ch. A. Van Ophuijsen yang dibantu oleh Nawawi Soetan Ma’moer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim. Ejaan ini dimuat dalam Kitab Logat Melayu.
- Tahun 1908 pemerintah kolonial mendirikan sebuah badan penerbit buku-buku bacaan yang diberi nama Commissie voor de Volkslectuur (Taman Bacaan Rakyat), yang kemudian pada tahun 1917 diubah menjadi Balai Pustaka. Badan penerbit ini menerbitkan novel-novel, seperti Siti Nurbaya dan Salah Asuhan, buku-buku penuntun bercocok tanam, penuntun memelihara kesehatan, yang tidak sedikit membantu penyebaran bahasa Melayu di kalangan masyarakat luas.
- Tanggal 16 Juni 1927 Jahja Datoek Kayo menggunakan bahasa Indonesia dalam pidatonya. Hal ini untuk pertamakalinya dalam sidang Volksraad (dewan rakyat), seseorang berpidato menggunakan bahasa Indonesia.
- Tanggal 28 Oktober 1928 secara resmi pengokohan bahasa indonesia menjadi bahasa persatuan.
- Tahun 1933 berdiri sebuah angkatan sastrawan muda yang menamakan dirinya sebagai Pujangga Baru yang dipimpin oleh Sutan Takdir Alisyahbana.
- Tahun 1936 Sutan Takdir Alisyahbana menyusun Tatabahasa Baru Bahasa Indonesia.
- Tanggal 25-28 Juni 1938 dilangsungkan Kongres Bahasa Indonesia I di Solo. Dari hasil kongres itu dapat disimpulkan bahwa usaha pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia telah dilakukan secara sadar oleh cendekiawan dan budayawan Indonesia saat itu.
- Tanggal 18 Agustus 1945 ditandatanganilah Undang-Undang Dasar 1945, yang salah satu pasalnya (Pasal 36) menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara.
- Tanggal 19 Maret 1947 diresmikan penggunaan ejaan Republik (ejaan soewandi) sebagai pengganti ejaan Van Ophuijsen yang berlaku sebelumnya.
SUMBER :
https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Indonesia#SejarahHTML atau Hypertext Markup Language adalah dasar dari semua halaman web di internet. Jika anda ingin mempelajari cara membuat website, maka Tutorial Belajar HTML Dasar Untuk Pemula
Saya telah mempersiapkan 15 tutorial HTML dasar yang ditujukan untuk pemula yang ingin mempelajari HTML dari awal. Dalam tutorial ini kita akan mempelajari tentang pengertian HTML, cara membuat file HTML, berkenalan dengan tag dan atribut HTML, hingga membahas tag-tag penting HTML, seperti tag <a>, tag <img>, <table>, dan tag <form> HTML.
Dalam mempelajari HTML, harap diingat bahwa HTML dirancang untuk membuat struktur dasar dari halaman web. Jika anda ingin merubah tampilan dari sebuah tag, misalnya ingin membuatbackground
paragraf berwarna merah, atau ingin memberi efek bayangan pada gambar, sebaiknya menggunakan CSS, bukan langsung dari HTML.
Tutorial ini ditujukan sebagai tutorial singkat untuk membuat halaman web sederhana dengan cepat.
Pembahasan mendalam untuk topik topik yang lebih lengkap akan dipisahkan ke dalam Tutorial HTML Lanjutan, seperti Cara membuat menggunakan tabel, cara menformat text, cara membuat form, serta pembahasan khusus mengenai perkembangan terbaru dari HTML, yakni HTML5.
Berikut adalah 15 Tutorial Belajar HTML Dasar untuk Pemula:
- Tutorial HTML Part 1: Pengertian HTML
- Tutorial HTML Part 2: Mengenal Fungsi Browser
- Tutorial HTML Part 3: Memilih Aplikasi Editor HTML
- Tutorial HTML Part 4: Menjalankan File HTML
- Tutorial HTML Part 5: Pengertian Tag, Element, dan Atribut pada HTML
- Tutorial HTML Part 6: Mengenal Struktur Dasar HTML
- Tutorial HTML Part 7: Cara Membuat Paragraf di HTML (tag p)
- Tutorial HTML Part 8: Cara Membuat Judul di HTML (tag h1)
- Tutorial HTML Part 9: Cara Membuat Daftar/List di HTML (tag li)
- Tutorial HTML Part 10: Cara Membuat link di HTML (tag a)
- Tutorial HTML Part 11: Cara Menambahkan Gambar di HTML (tag image)
- Tutorial HTML Part 12: Cara Membuat tabel di HTML (tag table)
- Tutorial HTML Part 13: Cara Menambahkan komentar di HTML
- Tutorial HTML Part 14: Cara Membuat Form di HTML (tag form)
- Tutorial HTML Part 15: Tutorial HTML Dasar (Finish)
Saya akan membahas cukup lengkap bagaimana cara membuat blog di blogger, dan bagaimana cara mendapatkan uang dari blog, tapi tentu sebagian tujuan dari membuat blog gratis adalah ingin sekedar untuk sharing informasi dan tips-tips maupun pengalaman hidup.
Pengertian blog sendiri adalah sebuah aplikasi web berupa tulisan-tulisan yang berbentuk postingan. Cirinya memiliki kategori, arsip artikel, terdapat fasilitas komentar dan lain-lain.
Nah, tanpa panjang lebar lagi berikut ini